SELAYANG PANDANG BANTAENGKU
Tanggal 7 (tujuh) menunjukkan simbol Balla Tujua di Onto dan Tau Tujua yang memerintah di masa lalu : KARE ONTO, BISSAMPOLE, SINOWA, GANTARANGKEKE,MAMAMPANG, KATAPANG dan LAWI-LAWI
Bulan 12 (Desember) menunjukkan sistem Adat 12 atau semacam DPRD sekarang ini, yang terdiri dari perwakilan rakyat melalui unsur Jannang (Kepala Kampung) sebagai Anggotanya, yang secara demokratis menetapkan kebijaksanaan pemerintahan bersama Kareang Bantaeng
Tahun 1254 dalam atlas sejarah Dr.Muhammad Yamin, telah dinyatakan wilayah Bantaeng sudah ada, ketika kerajaan singosari dibawah pemerintahan Raja Kartanegara memperluas wilayah kedaerah timur Nusantara untuk menjalin hubungan Niaga pada tahun 1254-1292. Penentyan autentik Peta SIngosari ini jelas membuktikan Bantaeng sudah ada dan eksis ketika itu. Sehingga Oleh Prof.Nurdin Syahadat, menyatakan bahwa Bantaeng sudah ada sejak tahun 500 Masehi, sehingga dijuluki Butta Toa atau tanah tua (Tanah Bersejarah)
Adapun Pejabat Pemerintahan sejak terbentuknya Kabupaten Bantaeng sebagai berikut :
1. A. Rifai Bulu Tahun 1960-1965
2. Aru Saleh Tahun 1965 - 1966
3. Solthan Tahun 1966-1971
4. H. Solthan Tahun 1971-1978
5. Drs.H. Darwis Wahab Tahun 1978-1988
6. Drs.H.Malingkai Maknum Tahun 1988-1993
7. Drs.H.Said Sanggaf Tahun 1993-1998
8. Drs.Azikin Solthan, M.Si Tahun 1998-Agustus 2008
9. DR.Ir.H.M.Nurdin Abdullah, M.Agr Agustus 2008 - sampai sekarang
BANTAENG SECARA ADMINISTRATIF
Secara geografis Kabupaten Bantaeng terletak pada titik 5o21'23"-5o35'26" Lintang selatan dan 119o51'42"-120o5'26"bujur timur. Berjarak 125 Km kearah selatan dari Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayahnya mencapai 395,83 Km2, dengan jumlah penduduk 170.057 jiwa (2006) dengan rincian Laki-laki sebanyak 82.605 jiwa dan perempuan 87.452 jiwa. Terbagi atas 8 kecamatan serta 46 desa dan 21 kelurahan. Pada bagian utara daerah ini terdapat dataran tinggi yang meliputi pegunungan Lompobattang. Sedangkan di bagian selatan membujur dari barat ke timur terdapat dataran rendah yang meliputi pesisir pantai dan persawahan.
Kabupaten Bantaeng yang luasnya mencapai 0,63% dari luas Sulawesi Selatan, masih memiliki potensi alam untuk dikembangkan lebih lanjut. Lahan yang dimilikinya ±39.583 Ha. Di Kabupaten Bantaeng mempunyai hutan produksi terbatas 1.262 Hektar dan hutan lindung 2.773 hektar. secara keseluruhan luas kawasan hutan menurut fungsinya di kabupaten Bantaeng sebesar 6.222 Hektar (2006).
Kabupaten Bantaeng terus berpacu dengan daerah lainnya dengan mengembangkan penataan kota melaui pembuatan taman, drainase, lampu jalan, dan lain-lain
Kabupaten Bantaeng secara Administrasi sebagai berikut : 8 Kecamatan 67 Desa/ Kelurahan
Kabupaten Bantaeng terdiri atas 8 wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Bissappu, Ulu Ere, Bantaeng, Eremerasa, Tompobulu, Pa'jukukang, Sinoa dan Gantarang Keke. Kecamatan Bissappu terdiri dari 4 desa dan 7 kelurahan, Kecamatan Ulu Ere terdiri dari 6 desa, Kecamatan Bantaeng terdiri dari 1 desa dan 8 kelurahan, Kecamatan Eremerasa terdiri dari 9 desa, Kecamtan Tompobulu terdiri dari 6 desa dan 4 kelurahan, Kecamatan Pa'jukukang terdiri dari 10 desa, Kecamatan Sinoa terdiri dari 6 desa dan Kecamatan Gantarang Keke terdiri dari 4 desa dan 2 kelurahan
Kehidupan Sosial dan Kemasyarakatan
Pendidikan
Pendidikan di Kabupaten Bantaeng adalah bagian integral dari sistim pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk mempertinggi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, budi pekerti, kepribadian dan semangat kebangsaan sehingga dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.
Dalam rangka mencerdaskan bangsa serta meningkatkan partisipasi sekolah pendudukan tentunnya harus diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal.
Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bantaeng diarahkan agar pelayanan kesehatan meningkat lebih luas, lebih merata, terjangkau oleh lapisan masyarakat. Kesehatan merupakan bagian yang terpenting dan diharapkan dapat menghasilkan derajat kesehatan yang lebih tinggi dan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis.
Penyediaan sarana pelayanan kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas dan tenaga kesehatan, semakin ditingkatkan jumlahnya sesuai dengan rencana pertahapannya, sejalan dengan itu penyediaan obat-obatan, alat kesehatan, pemberantasan penyakit menular dan peningkatan penyuluhan di bidang kesehatan.
Adapun sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantaeng pada tahun 2006 telah tersedia berupa rumah sakit umum sebanyak 1 buah, puskesmas /pustu 34 buah, puskesmas keliling 13 buah, balai pengobatan 2 buah dan 25 polindes. Jumlah dokter praktek sebanyak 26 orang, bidang desa 52 orang, apotik 5 buah dan toko obat sebanyak 17 buah. Disamping itu di Kabupaten Bantaeng jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2006 sebanyak 239 orang.
Keluarga Berencana
Salah satu usaha pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah menggalakkan program keluarga berencana.
Dalam rangka mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan menciptakan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran, beberapa cara telah ditempuh antara lain melalui kampanye gerakan keluarga berencana dan secara langsung mengatur kelahiran dengan memamfaatkan alat kontrasepsi untuk pengaturan kehamilan.
Agama
Upaya pemenuhan sarana dan prasarana kehidupan beragama pada dasarnya merupakan tanggungjawab masyarakat, karena pemerintah juga mempunyai tanggungjawab atas pembinaan kehidupan beragama dalam masyarakat, maka pemerintah telah memberikan bantuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut.
Jumlah penduduk Kabupaten Bantaeng yang menganut Agama Islam sebesar 99,68 persen dan 0,32 persen merupakan non muslim.
Kriminalitas
Keamanan dan ketertiban merupakan salah satu pendorong proses pembangunan. Terjadinya masalah kriminalitas kemungkinan disebabkan antara lain pertambahan penduduk dan banyaknya penggangguran. Kedua hal tersebut akan menimbulkan kerawanan sosial karena para pengganggur dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka timbul keinginan untuk melakukan tindakan kejahatan berupa pencurian, pembunuhan dan lain-lain
Welcome In Bantaeng
Hamparan sawah mengelilingi sepanjang perjalanan
Dari disinilah dapat dilihat icon kabupaten Bantaeng sebagai Kabupaten yang sumber penghasilan utamanya adalah dari Pertanian,
begitu pula di Bantaeng terdapat :
Pemandangan Laut yang luas di Pa'jukukang serta kebun Strowbery di Loka
dan masih banyak yang lainnya
Tentang Kampung Jambi
A. SEJARAH SINGKAT
dari kampung tindangkeke, pembantaian pun terjadi dimana - mana terhadap penduduk pribumi , dan derahinilah yang dijadikan tempat persembunyian para gerilya tersebut, dan mengakibatkan timbulnya penderitaan bagi penduduk setempat bahkan para gerilya sering manyakiti warga setempat sehingga mengakibatkan banyak penduduk yang cacat atau terkena penyakit di tempat pengungsian mereka namun dikampung ini banyak penduduk yang mempunyai ilmu jampi-jampi (dukun) sehingga setiap ada penduduk yang menderita suatu penyakit selalu diadakan jampi- jampi atau bakar kemenyan untuk mengobatinya karena konon katanya penyakit yang dideritanya adalah turunan dari dosa nenek moyang mereka, dari sinilah sehingga warga kampung lain jika ada yang menderita suatu penyakit selalu ingat tentang wilayah ini sehingga diberikanlah Nama oleh NENEK TIONG penduduk kampung yang di hormati dan dituakan (kala itu) dengan nama kampung JAMBI
C. LETAK GEOGRAFIS
Wilayah administrasi/batas-batas wilayah Kampung Jambi adalah sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatasan dengan Hutan Rakyat
- Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Biangloe
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Sarrea
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Baroe
D. KEADAAN PENDUDUK
Kampung Jambi Adalah salah satu pemukiman yang terletak di Kecamatan Eremerasa Desa Kampala, , Jambi adalah merupakan kampung yang dipimpin oleh satu orang RT dengan penduduk berkisar kurang lebih 532 Jiwa yang terdiri dari 291 Jiwa Perempuan 241 Jiwa Laki – laki dengan rata-rata penduduk 5 orang/KK dimana mata pencaharian penduduknya adalah 90% bertani dan 10% adalah Wiraswasta dan jika dari mata pencaharian tersebut diatas maka sebagian besar pendidikan masyarakat di Kampung Jambi masih tergolong sangat rendah
Potensi Pengembangan Kampung jambi (Desa Kampala)
Rasulullah dalam hadistnya juga menegaskan bahwa tidak sempurna iman seseorang jika mereka makan hingga kenyak, sementara tetangganya kelaparan. Islam mengajarkan agar semua orang berusaha dan bekerja. melalui kerja manusia dapat memperbaiki kehiduan untuk mencapai kesejahteraan.
POTRET PEDESAAN
Pada hakekatnya pembangunan pedesaan adalah suatu upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan. Pembangunan pedesaan merupakan proses pengembangan kemandirian. Pengembangan kemandirian akan dapat meningkatkan pendapatan, dan peningkatan pendapatan akan dapat menciptakan kesejahteraan keluarga dalam upaya menghindari masyarakat pedesaan dari himpitan kemiskinan
Saat ini Pembangunan pedesaan telah mengalami pembangunan yang signifikan, terhadap frame pembangunan bangsa mendorong agar desa-desa tumbuh menjadi penyanggah perekonomian bangsa. kesalahan kebijakan pembangunan dimasa lalu dengan mengedepanan pembangunan diperkotaan-perkotaan tidak boleh terulang lagi POTRET PEDESAAN
Keberhasilan masa lalu hanya menyisakan kota bantaeng saja sebagai kabupaten yang maju berlandaskan iman dan taqwa, sementara pedesaaan belum sepenuhnya diprioritaskan untuk diadakan peningkatan kesejahteraan penduduknya. untuk itu, pengembangan kawasan pedesaan ini harus menjadi prioritas kedepan sehingga kita mampu menebar pusat-pusat pertumbuhan di seluruh kawasan
Sarana Air Bersih dan Olahraga
SARANA OLAH RAGA
Olah Raga Di Kampung Jambi adalah :
Dilihat dari letak kampung tersebut yang berada di pedesaan maka, olah raga yang sering dilakukan yakni pada saat merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945
adalah :
Sepak Takraw Versi Pedesaan ( A'Raga)
Harapan kami setelah Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng setelah melihat blog kami dapat lebih memperhatikan masyarakat pedesaan utamanya Desa Kampala Kampung Jambi
SARANA DAN PRASARANA
Sarana Pendidikan di Jambi pada tahun 2008, tercatat Sekolah Dasar (SD sebanyak 1 buah yakni sekolah dasar kelas jauh jambi yang merupakan perpanjangan tangan SD Inpres Tindangkeke, sementara Sekolah menengah Pertama/sederajat sampai saat ini belum tersedia. mengakibatkan anak anak setelah tamat sekolah dasar harus melanjutkan pendidikannya ke SLTP Negeri 3 Bantaeng (di pullaweng) dimana penduduk agak malas menyekolahkan anak-anaknya karena harus menanggung transport yang agak mahal. sedangkan anak-anak butuh pendidikan.
Sarana Kesehatan
Sarana Ibadah
Pada tahun 2008 jumlah sarana peribadatan umat islam terdapat 1 buah masjid dikampung jambi. yang mana keadaannya sudah kumuh akibat kurang terpelihara oleh masyarakat setempat olehnya itu melalui blog sederhana ini kami minta kepada pemda setempat agar dapat memberikan bantuan pembangunan sebuah mushollah dilkampung jambi untuk dapat lebih meningkatkan kualitas iman dan taqwa penduduk di kampung jambi sebagaimana 5 strong point kabupaten Bantaeng
Jalan
Jalanan sebagai sarana penghubung dengan ibu kota kabupaten sudah sudah layak untuk dilewati oleh sarana transportasi, tetapi masih ada jalan yang masih terputus yakni jalan yang menghubungkan antara jambi dengan jalan menuju ke Banyorang, dimana jalan ini sering dilewati oleh penduduk untuk memasarkan hasil pertaniannya dengan jalan kaki kebanyorang.
Listrik
Penerangan adalah hal yang selama ini di idam-idamkan oleh penduduk setempat dimana dengan tidak adanya listrik masuk desa maka akan susah mengakses berbagai perkembangan informasi, penduduk akan ketinggalan untuk mengetahui berita-berita terkini, sehingga penduduk juga kurang mengetahui tentang perkembangan harga pasar. sampai tahun 2008 ini penduduk setempat masih menggunakan lampu yang berasal dari minyak tanah. sekarang ini penduduk setempat secara swadaya sedang membangun Kincir Listrik tetapi masih belum berfungsi oftimal dan tidak sanggup menerangi semuah perurumahan penduduk di kampung Jambi.
Melalui blog ini kami mohon dengan sangat kepada pemerintah setempat agar segera mencari solusi mengenai Listrik Masuk Desa utamanya di Kampung Jambi Desa Kampala Kecamatan Eremerasa.
Pertanian
KEHUTANAN
Mendorong pengembangan hutan-hutan masyarakat berbasis keluarga di lahan-lahan masyarakat yang berada di luar kawasan lindung. Di masa datang, hutan-hutan buatan ini dapat menjadi kawasan penyuplai hasil hutan bagi masyarakat setempat, sehingga tidak perlu lagi memasuki kawasan lindung untuk menebang hutan. Disamping itu, hutan-hutan buatan dapat berfungsi sebagai hutan komersil yang dapat menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat di masa datang.
Pengembangan perkebunan
PERKEBUNAN COKLAT
KOMODITAS BUNCIS YANG SEDANG DIKEMBANGKAN
Assalamu Alaikum / Salam Sejahtera
Semoga Mendapat Inspirasi di dalamnya ....